Jumat, 25 September 2015

Review Anohana

Setelah membahas tentang Angel Beats dan juga Shigatsu wa Kimi no Uso, ane mau coba bahas anime yang mirip dengan keduanya, yang disebut-sebut sebagai anime paling sedih. Yap, anime ini sudah banyak membuat orang menangis, judulnya adalah Ano Hi Mita Hana no Namae wo Bokutachi wa Mada Shiranai atau yang biasa disingkat menjadi Anohana.

Anohana merupakan anime original yang dibuat oleh studio A-1 Pictures yang juga memproduksi anime" kelas kakap seperti Fairy Tail, Sword Art Online (SAO) dan Ao no Exorcist sehingga kualitas animasinya tidak perlu diragukan. 


Story :
Cerita AnoHana terfokus pada persahabatan 6 orang anak yang berteman dari kecil, tapi ketika terjadi kecelakaan yang membuat Menma, anak perempuan bagian dari kelompok mereka tersebut tewas, hal tersebut membuat hubungan 5 anak yang lain, yakni Jinta, Tsuruko, Anaru, Yukiatsu, dan Poppo secara perlahan mulai menjauh seiring dengan mereka yang menjadi dewasa dan berdampak mendalam pada kepribadian mereka. Khususnya Jintan, yang awalnya pemimpin dari kelompok itu menjadi pemuda yang menarik diri dari masyarakat dan memutuskan mengurung diri di rumah, sampai pada suatu musim panas tiba" roh Menma yang telah tampak lebih dewasa muncul di hadapan Jinta dan hanya Jinta yang bisa berinteraksi dengannya. Roh Menma tersebut meminta agar permohonannya dikabulkan agar dia bisa pergi ke Surga, dan meskipun Menma sendiri tidak bisa mengingat permohonan apa yang diinginkannya, kemunculan Menma perlahan-lahan membuat hubungan ke 6 anak itu yang sempat terhenti di masa lalu berputar kembali dan menujukkan perasaan mereka sebenarnya.

AnoHana memiliki kualitas story yang sangat bagus, karena walaupun inti ceritanya tidak sekompleks anime lainnya, tapi kesederhanaannya itu justru membuatnya mudah dicerna dan langsung menyentuh perasaan penontonnya, yang mungkin hal itulah yang menjadi kelebihan utama dari genre slice of life, dan Anohana memiliki unsur drama dan romance yang dikombinasikan dengan apik, tidak rumit berlebihan karena yang menjadi inti cerita adalah kompleksnya hati manusia itu sendiri, dalam menerima kepergian orang yang disayangi, jujur pada perasaan sendiri, dan "the power of friendship" itu sendiri. Dengan alur yang pas, "to the point" tapi tidak menggantung, AnoHana memiliki cukup banyak unsur surprise dari flashback"-flashback yang sedikit demi sedikit menjelaskan mengenai apa yang terjadi di masa lalu dan apa yang sebenarnya dirasakan para karakter saat itu, membuat cerita setiap episodenya menarik sampai akhirnya menuju klimaks dan episode penutup yang EPIC. Percaya deh, AnoHana ini termasuk Anime Romance yang Bikin Nangis. Dan apa yang dikatakan orang-orang itu bukan hanya bualan belaka. Memang sudah terbukti keampuhannya.


Kekurangan dari cerita AnoHana ini mungkin pada ditemukannya sedikit plothole yang kurang dijelaskan, seperti tentang kenapa tiba" Menma muncul pada saat mereka sudah dewasa, kenapa sosoknya berubah, dan beberapa hal-hal kecil lainnya, tapi secara keseluruhan tidak berpengaruh signifikan atau mengurangi kualitas cerita. Selain itu, mungkin salah satu kelemahan genre slice of life seperti ini adalah bagi para penggemar anime yang biasa menonton genre" action atau comedy dgn pace cepat dan dinamis, genre slice of life yang lebih "damai" dan lebih mengutamakan unsur drama dan penghayatan, bisa berpotensi jadi membosankan.

Karakter :
Dari segi karakter, meski mengutamakan cerita pada kisah 6 orang anak itu, cerita yang apik sukses membuat para karakternya juga dapat digali dengan mendalam dan masing-masing memiliki porsi yang tepat dalam perkembangan cerita dan sehingga menarik untuk menyaksikan bagaimana kisah tiap karakter terjalin menjadi suatu cerita yang menyentuh, sehingga para karakternya layak dibahas satu persatu.

- Jintan : sebagai lead male, Jintan merupakan seorang pemuda yang baik hati, pemalu, tapi tegar dan berjiwa pemimpin, meski sebenarnya kesepian karena kehilangan telah 2 wanita yang paling berharga dalam hidupnya, yakni ibunya dan Menma. Selalu menyesal karena tidak sempat mengungkapkan perasaannya pada Menma ketika Menma masih hidup. Disuarakan oleh Miyu Irino yang juga mengisi suara bagi Syaoran dalam Tsubasa Reservoir Chronicle dan Saji Crossroad dalam Mobile Suit Gundam 00.

- Menma : gadis manis yang polos dan baik hati, sangat menyayangi teman-temannya, sangat tegar dan selalu menyembunyikan kesedihannya dengan sikap cerianya. Rela mengorbankan dirinya demi teman-temannya, khususnya Jintan. Disuarakan oleh seiyuu imut Ai Kayano yang juga mengisi suara bagi Inori Yuzuriha dalam Guilty Crown dan Mayaka Ibara dan Hyouka. 


- Anaru : sebenarnya gadis yang baik hati dan polos walaupun terlihat galak, menyimpan perasaan pada Jintan dari kecil, tapi selalu berada di balik bayang-bayang Menma sehingga dia merasa cemburu padanya, tapi sebenarnya tidak bisa membenci Menma. Disuarakan oleh Haruka Tomatsu yang juga mengisi suara untuk Megumi Wakamiya dalam Accel World dan Keta no Miko dalam Star Driver.

- Yukiatsu : pemuda yang dari luar menjadil idola para gadis karena fisik yang tampan dan otak yang cerdas, tapi sebenarnya selalu menyukai Menma dari kecil dan perasaannya tak berubah sampai bertahun-tahun setelah Menma meninggal dan membuatnya selalu terobsesi pada Menma. Disuarakan oleh Takahiro Sakurai yang juga mengisi suara untuk Kira Izuru dalam Bleach dan Yu Kanda dalam D-Gray Man.

- Tsuruko : gadis yang serius dan dingin, tapi sebenarnya menyimpan kesedihan yang mendalam karena hanya bisa mengamati orang yang dicintainya selalu mencintai seorang gadis, yang bahkan sampai setelah gadis itu tiada, orang yang dicintainya tetap terpaku pada gadis itu. Disuarakan oleh Saori Hayami yang juga pernah menyumbangkan suaranya untuk karakter Kaho Juumonji dalam Hyouka dan Yotsugi Ononoki dalam Nisemonogatari.

- Poppo : pemuda yang paling ceria di antara ke 5 anak itu setelah kecelakaan yang menimpa Menma, terlihat menjalani hidup bebas tanpa beban, tapi sebenarnya menyimpan luka dan penyesalan yang tidak kalah besar dari teman-temannya. Disuarakan oleh Takayuki Kondou yang juga menyuarakan Eita Tanaka dalam Shakugan no Shana dan Mamoru Ookouchi dalam Nodame Cantabile.

Seiyuu :
Para seiyuu dalam anime ini, they have done a SUPERB JOB..! ^^~ karena karakter yang berkualitas dan kompleks tidak akan bisa berhasil dihidupkan dengan baik tanpa dukungan seiyuu yang berkualitas yang bisa menyampaikan perasaan karakternya dengan baik kepada para penonton, dan para seiyuu yang mengisi suara untuk ke 6 anak itu telah sangat sukses menghidupkan karakter mereka dan menyampaikan perasaan dan dilema yang dimiliki tiap karakter dengan sangat baik, jadi agak sulit juga untuk menentukan favourite performancenya, karena meskipun special credit rasanya patut diberikan untuk Ai Kayano sebagai seiyuu dari Menma yang terasa sangat cocok membawakan image Menma yang manis dan polos, juga tegar dan baik hati, tapi Miyu Irino juga sangat berhasil menyampaikan perasaan Jintan yang takut kehilangan Menma lagi, dan Takahiro Sakurai pun rasanya jadi masuk daftar seiyuu favorit karena perasaan Yukiatsu yang selalu mencintai Menma sampai menjadi sedikit terobsesi olehnya dan kecemburuannya terhadap Jintan yang dipilih oleh Menma, dapat tersampaikan pada penonton lewat performanya yang luar biasa. Performa para seiyuu dalam AnoHana ini membuatnya tetap menyentuh walaupun ditonton berkali-kali. :')

Animasi :
AnoHana dengan genre slice of life mungkin memang tidak memiliki spesial efek yang canggih ataupun artwork yang mendetail seperti K Project, tapi animasinya cukup berkualitas dan detail di beberapa adegan dengan set lingkungan yang manis dan colorful. 


OST Anime :
Untuk segi musik dan OST, selain diiringi oleh lagu" instrumental yang lembut, AnoHana didukung oleh kombinasi dari "Aoi Shiori" yang dibawakan oleh Galileo Galilei sebagai opening dan "Secret Base - Kimi Ga Kureta Mono (10 years after ver.)" sebagai ending yang dibawakan oleh para seiyuu wanita pengisi suara dari Menma, Anaru dan Tsuruko sendiri, yakni Ai Kayano, Haruka Tomatsu dan Saori Hayami yang sangat sukses membawakan image AnoHana yang lembut dan manis, tapi terasa unsur kesedihan dalam lagunya, dan dengan dibawakannya lagu ending tersebut oleh para seiyuunya sendiri, membuatnya semakin terasa menyentuh.

Overall, AnoHana merupakan anime yang RECOMMENDED ^^, dengan tema cerita slice of life yang simpel, tapi berhasil dikemas dengan apik dan menghasilkan cerita yang menarik dengan kombinasi latar belakang para karakter yang dapat tergali secara maksimal dan didukung oleh seiyuu yang berkualitas, menjadikannya tidak hanya menghibur, tapi juga menyentuh bagi para penontonnya. Dan bagi para penggemar AnoHana, ada berita gembira, yakni akan dibuatnya movie dari AnoHana yang akan dirilis pada musim panas 2013, berjudul "AnoHana : The Flower We Saw That Day" yang menceritakan kisah AnoHana tapi dari sudut pandang Menma, can't wait! ^^~

(+) Tema sederhana yang dikemas dengan storyline epic, eksplorasi karakter yang mendalam, dan seiyuu" yang sangat berkualitas :')

(-) Ada sedikit kejadian-kejadian yang tidak diceritakan dengan jelas alasannya (plothole).

Yup mungkin itu aja kayanya. Jangan lupa sedia tisu sebelum nonton. Sampai jumpa lagi di review berikutnya :D

Review Arpeggio of Blue Steel

Makin kesini gak tau kenapa makin males ngeposting di blog. Jadinya cuma update 1-3 hari sekali doang deh hehe. Oke, kali ini ane mau review salah satu anime fall tahun 2013. Kalo gak salah dulu ane tau anime ini berkat openingnya yang dibawakan oleh salah satu japanese singer favorit ane, Nano :D

Arpeggio of Blue Steel - Ars Nova diadaptasi dari manga produksi Ark Performance, sebuah studio yang terdiri dari Kenji Mitsuyoshi dan Koichi Ishikawa. Sejak dirilis pada September 2009 sampai bulan Oktober 2013, manganya telah mencapai 8 volume dan masih on going. Anime nya sendiri diproduksi oleh SANZIGEN Animation Studio, studio yang juga memproduksi Black Rock Shooter dan Miss Monochrome, serta menangani 3D CGI pada berbagai anime seperti K, Kill la Kill, dan Dog Days. Seiji Kishi, sang sutradara dari Ars Nova juga merupakan sutradara di balik Angel Beats, serta versi anime dari Persona 4, Devil Survivor 2, dan Danganronpa.


Story :
Pada tahun 2039, sebagian besar daratan di Bumi telah tenggelam dikarenakan global warming. Saat umat manusia hidup dengan mengandalkan lautan sebagai teritori utama, muncul Fleet of Fog, sebuah pasukan angkatan laut yang tidak diketahui asal, identitas, maupun tujuan sebenarnya. Kemunculan Fleet of Fog memaksa manusia mundur ke daerah daratan, memblokade seluruh jalur perdagangan dan transportasi melalui lautan, serta menghancurkan seluruh media komunikasi antar negara dan menjadikan tiap negara yang masih bertahan terisolasi. Fleet of Fog memiliki kekuatan tempur yang jauh melebihi kemampuan tempur umat manusia, dan 7 tahun setelah pertempuran besar terakhir umat manusia melawan Fleet of Fog, Gunzou Chihaya, seorang cadet akademi angkatan laut Jepang didatangi oleh seorang gadis bernama Iona, mental model alias artificial intellegence berbentuk manusia dari submarine I-401 Fleet of Fog yang hanya memiliki satu perintah dalam ingatannya : bertemu dengan Gunzou Chihaya, dan patuhi perintahnya. Sejak itu, Gunzou, Iona, dan crew membernya memutuskan meninggalkan akademi angkatan laut dan membentuk Blue Steel Fleet untuk melawan Fleet of Fog. Setelah 2 tahun berlalu, mereka diminta oleh pemerintah Jepang untuk mengantarkan rancangan senjata baru yang merupakan harapan terakhir umat manusia untuk melawan Fleet of Fog ke Amerika untuk diproduksi secara massal, dan ketika menjalankan misi tersebut, setiap pertemuan dan pertempuran mereka dengan para kapal Fleet of Fog dan mental modelnya masing-masing, perlahan justru mengubah Fleet of Fog itu sendiri.

Meskipun tema utama yang diangkat Ars Nova adalah naval battle, tapi kombinasi drama dan romance melalui kehadiran para mental model yang mewakili battleships dari Fleet of Fog, serta perkembangan karakter mereka adalah hal utama yang disoroti dalam cerita, sehingga setiap pertempuran yang terjadi tak hanya keren secara visual, tapi juga keren secara kualitas cerita, tidak terlalu berat untuk dicerna dan dinikmati, tapi tetap berbobot. Para mental model yang awalnya hanya eksis sebagai senjata dan hidup hanya untuk mematuhi perintah dan bertempur, perlahan mulai mempelajari berbagai hal yang asing bagi mereka, tapi justru membuat mereka mengenal perasaan manusia. Para mental model dalam Ars Nova mengajarkan tentang persahabatan dan cinta dengan begitu sederhana, polos dan manis, serta mengingatkan kembali bahwa dasar dari persahabatan dan cinta adalah lebih mementingkan keselamatan dan kebahagiaan orang yang kita sayangi dibanding diri kita sendiri.

Ars Nova mengangkat tagline; "where do we come from?what are we?where are we going?", yang menggambarkan keraguan dan kebimbangan yang dirasakan oleh para mental model mengenai makna dan tujuan sebenarnya dari eksistensi mereka, tapi pertanyaan mengenai makna eksistensi tersebut juga mungkin tanpa sadar merupakan pertanyaan yang sampai saat ini sering kali kita tanyakan pada diri kita sendiri, "apa arti dan tujuan hidup kita?akan menjadi apa kita di masa depan?".

Naval battle yang disajikan Ars Nova juga tidak tanggung-tanggung dari segi konsep dan detail teknisnya, setiap pertempuran banyak memberikan surprise yang tak terduga, sehingga alur pertempuran tidak monoton. Pace cerita dari awal cenderung intens, tapi Ars Nova tetap menyelipkan unsur humor dan fan service yang lumayan pada para mental model. Meski demikian, mengingat Ars Nova merupakan anime adaptasi dari manga yang masih on-going, secara keseluruhan Ars Nova season ini seolah hanya berfungsi sebagai "pembuka" dan pengenalan karakter, tanpa memberikan penyelesaian apapun terhadap permasalahan utama cerita. Misteri mengenai ayah Gunzou, masa lalu Gunzou, identitas Fleet of Fog, dan kelanjutan nasib umat manusia dalam menghadapi Fleet of Fog masih tidak jelas.

Karakter :
Character development jelas menjadi salah satu sorotan utama dalam Ars Nova, khususnya perkembangan karakter dari para mental model, tapi ironisnya, justru Gunzou sebagai tokoh utama justru tidak mendapat porsi eksplorasi dan development yang memadai sehingga karakter Gunzou rasanya sedikit "kosong". Begitu pula halnya dengan para crew member I-401, yakni Iori, Sou, Kyohei, dan Shizuka, mereka rasanya benar-benar hanya berfungsi sebagai figuran dan pemeriah suasana, karena tidak dieksplor sama sekali. Karakter yang akan gw bahas di sini adalah karakter utamanya serta para mental model supporting yang memiliki porsi cukup besar dalam cerita. 


Gunzou Chihaya (千早 群像) : Kadet akademi angkatan laut Jepang dan putra dari kapten Shouzou Chihaya yang pernah terlibat dalam pertempuran besar terakhir umat manusia melawan Fleet of Fog (Great Naval Battle) dan dianggap meninggal dalam pertempuran tersebut. Seorang tactician yang brilian, tenang, baik hati, dan berpendirian teguh. Gunzou menginginkan kekuatan untuk mengubah keadaan umat manusia yang semakin terdesak oleh Fleet of Fog, tapi dia tidak ingin menghancurkan Fleet of Fog begitu saja, melainkan dia ingin mencari cara agar umat manusia dan Fleet of Fog bisa berdiskusi dan menemukan jalan untuk berdamai. Disuarakan oleh Kazuyuki Okitsu yang juga mengisi suara untuk Masaomi Asahina dalam Brothers Conflict dan Harunobu Madarame dalam Genshiken Nidaime. 


Iona : Mental model untuk submarine I-401 dari Fleet of Fog yang selama 7 tahun disembunyikan oleh angkatan laut Jepang dan terbangun ketika bertemu dengan Gunzou. Dia hanya memiliki 1 perintah dalam ingatannya, yakni bertemu dengan Gunzou dan mematuhi perintahnya. Gadis manis yang polos, yang meskipun awalnya datar, tapi kebersamaannya dengan Gunzou dan yang lain mulai membuatnya berubah, dan dia pun mulai belajar bahwa eksistensi mereka sebagai mental model bukan hanya sebagai senjata tanpa kehendak yang bertempur dengan mengikuti perintah. Disuarakan oleh Mai Fuchigami yang juga mengisi suara untuk Miho Nishizumi dalam Girls und Panzer dan Petralka Anne Eldante III dalam Outbreak Company. 


Takao : Mental model untuk kapal Heavy Cruiser Fleet of Fog yang setelah dikalahkan oleh Gunzou dkk, justru jatuh cinta pada Gunzou dan memutuskan untuk meninggalkan Fleet of Fog dan bergabung dengan Blue Steel Fleet Gunzou. Gadis keras kepala yang mudah emosi dan perkataannya sering tajam, tapi sebenarnya baik hati. Disuarakan oleh Manami Numakura yang juga mengisi suara untuk Hibiki Ganaha dalam The iDOLM@STER series dan Riko Kurahashi dalam Love Lab. 


Hyuuga : Mental model dari fast battleship sekaligus mantan salah satu flagship dari Fleet of Fog yang juga dikalahkan oleh Gunzou dkk, dan setelah kekalahannya, dia bergabung dengan Blue Steel Fleet karena dia sangat menyukai Iona dan ingin selalu bersamanya. Kelakuannya sering kali konyol, tapi di saat diperlukan, kemampuannya sebagai fast battleship menjadikannya penolong yang brilian dan dapat diandalkan. Disuarakan oleh Saki Fujita yang juga mengisi suara untuk Tomoki Sakurai dalam Sora no Otoshimono series dan Ao Nanami dalam Yozakura Quartet series. 


Haruna : Mental model dari fast battleship yang awalnya dikirim untuk menenggelamkan Iona bersama Kirishima. Setelah dikalahkan oleh Gunzou, dia ditolong oleh Makie, seorang gadis kecil yang terlibat proyek pembuatan senjata baru umat manusia. Pertemuannya dengan Makie mengajarkannya arti persahabatan dan membuatnya bertekad melindungi Makie dengan segala cara. Gadis yang datar tapi sebenarnya sangat pemalu. Disuarakan dengan baik oleh Hibiku Yamamura meskipun track recordnya sebagai seiyuu masih tergolong minim. Dia juga mengisi suara untuk Kikuri dalam Arata Kangatari. 


Kirishima : Mental model dari fast battleship seperti halnya Haruna. Setelah dikalahkan oleh Gunzou, dia kehilangan tubuh manusianya dan hanya tersisa dalam bentuk union core, sehingga dia meminjam tubuh boneka beruang milik Makie untuk bergerak. Meskipun awalnya dia merasa manusia dan mental model dari Fleet of Fog tak mungkin bisa berteman, pada akhirnya dia tersentuh juga oleh ketulusan Makie dan membantu Haruna untuk melindungi Makie. Disuarakan oleh Yumi Uchiyama yang juga mengisi suara untuk Nagisa Tennouji dalam A-Channel series dan Momiji Binboda dalam Binbougami ga!. 


Kongou : Mental model dari fast battleship sekaligus salah satu flagship dari Fleet of Fog. Dia sangat menjunjung tinggi Admirality Code, pedoman utama mereka sebagai anggota Fleet of Fog, dan merasa bahwa Iona adalah bentuk dari error yang menyalahi Admirality Code dan menyesatkan para kapal Fleet of Fog, sehingga ia bertekad untuk menenggelamkan Iona. Gadis yang dingin, tegas dan terlihat kuat, tapi sebenarnya rapuh karena kesepian, meski dia sendiri tidak mau mengakui perasaan tersebut karena terlalu takut dia akan ikut berubah seperti mental model lainnya dan menyalahi Admirality Code yang sangat dipegang teguh olehnya. Disuarakan oleh Yukana yang juga mengisi suara untuk C.C. dalam Code Geass: Lelouch of the Rebellion series dan Teletha "Tessa" Testarossa dalam Full Metal Panic! series.

Seiyuu :
Para seiyuu dari Ars Nova berhasil menghidupkan karakternya masing-masing dengan cukup baik, meski secara overall tidak ada yang terlalu menonjol atau extraordinary. Special credit diberikan kepada Mai Fuchigami atas performancenya sebagai Iona, karena berhasil menghidupkan Iona yang awalnya datar tapi seiring cerita menjadi lebih memiliki emosi tanpa membuatnya out of character, tapi untuk favorite performance, I would choose Yukana for her performance as Kongou, she was totally cool! :D

Animasi :
Sebagai studio yang sering menjadi spesialis CG 3D pada berbagai anime series, membuat SANZIGEN Studio memberikan sentuhan yang unik bagi Ars Nova, dimana rasanya hampir 90% animasi dari Ars Nova adalah CG, bahkan sampai animasi untuk karakter pun menggunakan CG 3D, mulai dari rambut, body movement, sampai facial expression. It's a unique and cool ones, tapi efeknya adalah gerakan para karakter menjadi lebih kaku dan tidak sehalus animasi pada anime biasanya. Sisi positifnya, kualitas animasi Ars Nova konsisten sampai akhir, selain itu special effect dalam battle scene serta desain para battleship sangat keren, detail, dan sophisticated.

OST Anime :
Dari segi music score, BGM yang mengiringi cerita dalam Ars Nova cenderung sederhana dan repetitif, tapi untungnya kekurangan tersebut berhasil dibantu oleh theme song perfomance yang sebagian besar dinyanyikan oleh nano, baik untuk lagu OP, salah satu lagu ED, maupun insert song yang jelas merupakan nilai tambah bagi music score Ars Nova. Untuk lagu ED, 2 lagu ED utama Ars Nova dinyanyikan oleh Trident, yang tak lain terdiri dari para seiyuu Ars Nova, yakni Mai Fuchigami, Hibiku Yamamura, dan Manami Numakura sebagai seiyuu dari Iona, Haruna dan Takao. List of theme song from Ars Nova are:

OP:
-"SAVIOR OF SONG" by nano feat. MY FIRST STORY (Full MV version)

ED:
-"Blue Fields" by Trident (Trident MV version)
-"Innocent Blue" by Trident sebagai ED khusus eps. 5, 9, dan 11
-"Our Story" by nano (Live Session version) sebagai ED khusus eps. 12

Insert Song:
-"Silver Sky" by nano (Full version) pada eps.10

Saya Heran kenapa anime ini termasuk Anime Action yang Kurang Populer. Padahal, Arpeggio of Blue Steel - Ars Nova merupakan anime yang RECOMMENDED, anime action yang dibumbui dengan kombinasi drama dan romance yang manis di tengah naval battle yang disajikan dengan dominasi CG 3D yang menjadikannya unik, tapi solid dan berkualitas. Ending yang agak menggantung dan tidak memberikan penyelesaian terhadap masalah utama cerita pada akhir season ini, gw harap bisa menjadi tanda bahwa Ars Nova akan dilanjutkan ke season 2, dan berbagai hal yang belum terjawab dalam season ini akan dijelaskan pada season berikutnya, I really hope so, karena bila melihat dari bocoran cerita manganya, it looks like there's still so much cool characters to be looking forward to and there's still many mysteries to be unfold :D.

(+) Kombinasi action - drama - romance yang pas banget. Tentu saja yang paling menonjol adalah sedi action-nya, naval battle dengan special effect dan desain battleship yang detail dan sophisticated.

(-) Kurangnya eksplorasi dan pengembangan Gunzou sebagai karakter utama, ending yang tidak menyelesaikan permasalahan utama cerita.

Rabu, 23 September 2015

Review Shingeki no Kyojin

Review :
Diadaptasi dari manga buatan Hajime Isayama yang disebut-sebut sebagai salah satu Anime Terbaik Tahun 2013 dengan Action yang Sangat Keren dan sangat highly anticipated untuk musim spring 2013 lalu setelah manganya terjual lebih dari 20 juta copy sampai pertengahan 2013, Attack on Titan terbukti sukses besar dengan hype yang sangat luar biasa sehingga dalam waktu singkat, sudah diadaptasi ke berbagai jenis media. Adaptasi live-action filmnya sudah dikonfirmasi dan ditargetkan untuk rilis pada tahun 2014, dan untuk versi game, 4 adaptasi game berbentuk visual novel yang menceritakan spin-off dari para karakter akan dirilis bersamaan dengan DVD Blu-Ray nya, sedangkan versi game 3DS nya yang berjudul "Attack on Titan - Wings of Counterattack" dijadwalkan rilis pada 5 Desember 2013. Selain itu, ada pula adaptasi berupa light novel yang berjudul "Shingeki no Kyojin : Before The Fall" sebagai prekuel sebelum cerita original di manganya, serta manga spin-off yang berjudul "A Choice With No Regrets" yang menceritakan mengenai masa lalu Levi. Anime nya sendiri diproduksi oleh Wit Studio yang berkolaborasi dengan Production I.G sebagai induk perusahaannya. Sebagai studio yang baru berdiri pada pertengahan 2012, Wit Studio baru terlibat dalam produksi anime movie Hal serta Robotics;Notes. Disutradarai oleh Tetsuro Araki yang juga sutradara di balik Death Note dan Guilty Crown. 


Story
Dikisahkan pada tahun 700-an, umat manusia berada di ambang kepunahan karena keberadaan mahkluk yang disebut Titan, raksasa pemakan manusia yang seolah hanya eksis untuk menghabisi umat manusia. Ketika berada di ambang kepunahan tersebut, umat manusia yang bertahan hidup membangun 3 lapis tembok yang tinggi, yakni Wall Maria, Wall Rose, dan Wall Sina, untuk berlindung dari teror para Titan. Setelah melewati masa 100 tahun yang damai di dalam perlindungan tembok, pada tahun 845, umat manusia kembali diingatkan mengenai kengerian sesungguhnya dari para Titan ketika Collosal Titan yang berukuran lebih tinggi dari tembok muncul secara tiba-tiba bersama dengan Armored Titan dan menjebol Wall Maria yang merupakan tembok lapisan terluar dari teritori umat manusia, sehingga para Titan berhasil memasuki kota tempat tinggal penduduk. Dalam tragedi itu, Eren Jaeger melihat ibunya dimakan oleh Titan di depan matanya sendiri. Kejadian tersebut membangkitkan kemarahan dan kebencian yang luar biasa terhadap para Titan dalam diri Eren, dia bersumpah bahwa dia akan membalas dendam kepada para Titan, dan akan menghabisi seluruh Titan dari dunia ini. Setelah tragedi tersebut, dengan tekad baja, selama 5 tahun Eren beserta saudari angkatnya, Mikasa, dan sahabatnya, Armin, terus melatih diri mereka di militer untuk menjadi prajurit yang akan bertempur melawan Titan, namun ketika mereka baru saja mulai membangun harapan untuk bisa menang dari para Titan, Collosal Titan sekali lagi muncul di hadapan mereka untuk mengulangi tragedi 5 tahun lalu, sekaligus menjadi awal dari berbagai misteri yang akan mengubah hidup mereka.


Seperti yang dikatakan sang mangaka dan sutradara dari AoT, salah satu hal yang menonjol dalam cerita AoT adalah konsep keberadaan tembok yang secara luas bisa diinterpretasikan dalam berbagai arti. Di satu sisi, tembok tersebut dapat menjadi lambang perlindungan bagi umat manusia dari teror para Titan, tapi di sisi lain, tembok tersebut juga dapat diartikan sebagai "sangkar" atau Wall of Fear yang mengurung umat manusia dan tanpa sadar membuatnya kehilangan keberanian dan kebebasan. AoT berusaha menyampaikan pesan bahwa kebebasan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia, yang harus diperjuangkan sekalipun harus mempertaruhkan nyawa, dan meskipun hidup dalam zona aman yang dilambangkan dengan hidup dalam perlindungan tembok mungkin merupakan cara hidup yang nyaman, tapi apakah sebagai manusia kita puas terus hidup dengan terkurung baik secara fisik maupun mental seperti itu? Apakah kita bersedia dan berani keluar dari zona nyaman demi menghadapi ketakutan kita dan memperoleh kebebasan yang sesungguhnya sekalipun harus mengorbankan banyak hal?

AoT tidak hanya membuat penonton menjadi saksi perjuangan umat manusia melawan para Titan, tapi juga dengan sukses membuat penonton ikut terhanyut dan terlibat secara emosional melalui penceritaan yang detail dan realistis, dengan memperlihatkan bagaimana para prajurit tidak hanya harus bertarung di medan perang melawan para Titan demi mempertahankan nyawa mereka dan demi kelangsungan hidup umat manusia, mereka pun harus memiliki kekuatan mental yang luar biasa untuk tetap tegar ketika melihat banyak rekannya tewas mengenaskan di depan mata mereka bahkan tanpa memiliki kesempatan untuk meratapi kehilangan atas rekan mereka yang gugur. Selain itu, AoT juga menggambarkan dengan dramatis berbagai konflik moral dan dilema atas setiap pilihan yang diambil para karakter, serta beratnya tanggung jawab dan konsekuensi yang harus mereka tanggung sebagai hasil dari pilihan tersebut. Dalam tanggung jawab sebagai pemimpin khususnya, AoT menekankan melalui karakter Erwin dan Levi, bahwa arti dari menjadi seorang pemimpin adalah memiliki kesiapan mental untuk bertanggung jawab terhadap nyawa bawahannya, serta memiliki kekuatan hati untuk bisa mengambil keputusan dengan teguh dan fokus terhadap tujuan meskipun keputusan tersebut beresiko mengorbankan banyak hal.

Para Titan yang digambarkan sebagai musuh utama dalam AoT sebenarnya sederhana, tapi berhasil menggambarkan kengeriannya. Penggunaan 3D Maneuver Gear sebagai senjata umat manusia dalam melawan Titan pun merupakan ide yang unik dan keren, tapi tetap digambarkan dengan konsep yang masuk akal, sehingga menambah nilai realistis dari cerita. Dari sejak episode pertama, cerita sudah sangat emosional dan breathtaking, dengan pace yang intens. AoT juga menyuguhkan berbagai suprise dan plot twist yang sangat unpredictable serta cliffhanger alias ending menggantung di hampir setiap episode yang seringkali menimbulkan pertanyaan baru untuk membuat penonton semakin penasaran dan tidak sabar menantikan kelanjutan episode berikutnya, yang bahkan pada episode penutup dari season ini pun, AoT memberikan cliffhanger yang epic dan sangat mengejutkan, dan sampai akhir, rasanya I hardly found any plot hole in the story. Meski demikian, AoT juga termasuk salah satu anime bergenre gore, alias anime yang banyak menampilkan adegan-adegan sadis secara eksplisit, seperti anggota tubuh yang terputus dan banyak adegan berdarah-darah, yang mungkin tidak bisa diterima oleh sebagian orang, so it's not recommended for children or anyone that can't handle those kind of things. 


Karakter
Dengan tema "war between humanity and titan", AoT menghadirkan cukup banyak karakter supporting, khusus nya para prajurit militer, yang mungkin agak sulit dibedakan karena selain cukup banyak jumlahnya, dengan kostum yang seragam dan penampilan fisik tidak terlalu menonjol, screen time mereka cenderung minim. Akan tetapi, AoT berhasil memaksimalkan screen time yang agak minim tersebut untuk mengembangkan para karakter supporting dengan baik dan membuat mereka turut menyumbangkan peranan yang berarti dalam perkembangan cerita. Trio chara utama pun cukup tereksplor dengan baik perkembangannya seiring berjalannya cerita. Chara yang gw bahas di sini adalah para chara utama dan beberapa chara supporting yang cukup menonjol dalam cerita, they are:

Eren Jaeger (エレン・イェーガー Eren Yēgā ) : pemuda yang menjadi salah satu saksi hidup serangan Titan yang pertama kalinya dalam 100 tahun terakhir di distrik Shiganshina. Dia merasa kehidupan di dalam tembok yang seperti kehidupan binatang yang terkurung dalam kandang merupakan bentuk penghinaan bagi kebebasan manusia, sehingga dia sangat ingin bergabung dengan Recon Corps di militer untuk membasmi Titan dan melihat dunia luar, tapi setelah melihat ibunya di makan hidup-hidup oleh Titan di depan matanya, dendam dan kebenciannya terhadap para Titan seolah menjadi motivasi hidupnya yang terbesar dan membuatnya sangat mudah terbawa emosi bila sudah menyangkut Titan. Pada dasarnya dia adalah seorang pemuda yang memiliki jiwa keadilan dan idealisme tinggi bahkan dari sejak dia masih kecil, bertekad baja, sangat setia kawan dan rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi temannya. Dihidupkan dengan luar biasa oleh Yuuki Kaji yang juga mengisi suara untuk Ouma Shu dalam Guilty Crown, dan Alibaba dalam Magi.

Mikasa Ackerman ( ミカサ・アッカーマン Mikasa Akkāman ) :saudari angkat Eren yang diselamatkan oleh Eren waktu kecil ketika dirinya diculik untuk dijual sebagai keturunan Orient, yakni bangsa dari Timur. Sejak diselamatkan Eren, naluri bertarungnya bangkit, dan menjadikannya petarung yang sangat brilian. Cenderung dingin, tenang dan jarang berekspresi, tapi langsung terbawa emosi bila sudah menyangkut keselamatan Eren. Sebenarnya dia menganggap Eren lebih dari saudara, meski Eren sendiri belum menyadari hal itu. Disuarakan oleh Yui Ishikawa yang memberikan performance yang cukup baik mengingat track recordnya sebagai seiyuu masih tergolong sedikit dibanding rekan-rekannya. Ia juga mengisi suara untuk Tanya dalam Darker than Black: Gemini of the Meteor, dan China Kousaka dalam Gundam Build Fighters.

Armin Arlert ( アルミン・アルレルト Arumin Arureruto ) : teman masa kecil Eren dan Mikasa yang memiliki kemampuan fisik lebih lemah dari teman-temannya dan seringkali kesal pada dirinya sendiri karena merasa dirinya harus selalu dilindungi dan menjadi beban bagi teman-temannya, meskipun sebenarnya dia pemberani, memiliki kemampuan analisa yang tajam dan bakat sebagai tactician yang telah terbukti berkali-kali menyelamatkan teman-temannya. Dia memiliki keingintahuan yang sangat tinggi terhadap dunia luar di balik tembok. Disuarakan oleh Marina Inoue yang juga mengisi suara untuk Laura Bodewig dalam Infinite Stratos dan Yoko dalam Gurren Lagann.

Jean Kirschtein ( ジャン・キルシュタイン Jan Kirushutain ) :rekan seangkatan Eren di militer yang awalnya masuk militer hanya agar bisa masuk ke Wall Sina yang lebih aman dan membenci Eren yang dianggapnya terlalu idealis, tapi setelah kematian teman dekatnya, dia terpanggil untuk benar-benar mempertaruhkan nyawa demi teman-temannya dan mempercayakan nyawanya pada Eren. Dihidupkan oleh Kishou Taniyama yang juga mengisi suara untuk Tatsuya Himuro dalam Kuroko no Basuke season 2, dan Natsuki Shinomiya dalam Uta no Prince-sama series.

Annie Leonhardt ( アニ・レオンハート Ani Reonhāto ) : rekan Eren dkk di militer yang sama seperti Mikasa, gadis petarung yang dingin dan brilian, khususnya untuk pertarungan tangan kosong. Kepribadiannya yang sulit ditebak dan penuh misteri, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam cerita yang menimbulkan banyak pertanyaan di benak penonton bahkan sampai akhir season ini. Disuarakan oleh Yu Shimamura yang juga mengisi suara sebagai Hare Menjou dalam Guilty Crown dan Millais Alloy dalam Mobile Suit Gundam AGE.

Erwin Smith ( エルヴィン・スミス Eruvin Sumisu ) : komandan Recon Corps yang tegas, sangat berhati-hati, penuh perhitungan, dan tactician yang brilian. Dia tidak ragu untuk mengambil keputusan demi kelangsungan hidup umat manusia meskipun keputusan tersebut beresiko mengorbankan banyak rekannya. Disuarakan oleh Daisuke Ono yang juga menghidupkan karakter Sinbad dalam Magi dan Midorima Shintarou dalam Kuroko no Basuke series.

Levi / Rivaille ( リヴァイ Rivai ) : kapten Special Ops Squad yang merupakan andalan Recon Corps. Meskipun perawakannya kecil dan ramping, kemampuan bertarungnya melawan Titan disebut-sebut setara dengan satu pasukan. Sedikit clean-freak, dingin, dan perkataannya seringkali tajam, tapi sebenarnya sangat peduli pada rekan-rekannya. Dia sangat mempercayai Erwin. Disuarakan dengan sukses oleh Hiroshi Kamiya yang juga mengisi suara untuk Akashi Seijuurou dalam Kuroko no Basuke series dan Tieria Erde dalam Mobile Suit Gundam 00 series. 


Seiyuu
Para seiyuu dari AoT has really done a SUPERB job! ^^ pemilihan seiyuu yang sangat pas untuk setiap karakter menghasilkan performance-performance yang berhasil membuat penonton benar-benar merasakan ketakutan, keputus asaan, sekaligus kekuatan dalam setiap dialog para karakter. Special credit jelas jatuh pada Yuuki Kaji sebagai Eren, karena berhasil membawakan tekad dan karakter Eren yang begitu dikuasai oleh emosi dan kemarahan terhadap para Titan dengan sangat luar biasa. Favorite performance sendiri sebenarnya sulit ditentukan, tapi rasanya diberikan kepada Marina Inoue sebagai Armin, karena dia berhasil memberikan performance yang sangat berkesan dalam berbagai adegan, khususnya pada eps. 7, that was one emotionally deep and desperate crying scene she performed (T^T). Selain itu, secara pribadi, I LOVE Hiroshi Kamiya's voice as Levi, he gave a really cool performance as the Captain of Special Ops Squad (>////<)

Animasi
Bila AoT memiliki kelemahan, mungkin itu terdapat pada konsistensi kualitas animasinya, dimana kualitas artwork dan animasi untuk environment, tekstur, atau chara design, kadang bisa begitu detail dengan balutan CG 3D pada satu bagian, tapi kemudian bisa menjadi sangat drop pada bagian lainnya, but I doubt many people would realize or even care about those flaws, because it was perfectly covered with the quality of the story. Selain itu AoT berhasil menutupi kelemahan dalam konsistensinya tersebut dengan menyuguhkan adegan-adegan battle scene dan action, khususnya adegan-adegan yang melibatkan 3D Maneuver Gear, dengan cinematografi yang memukau dan permainan angle kamera yang dinamis dan halus.

Music Score
Gw rasa salah satu bagian paling powerful dari AoT adalah music scorenya, I LOVE Hiroyuki Sawano's music score so much in AoT, insert song khas Hiroyuki Sawano dengan aransemen yang megah, dikombinasikan dengan BGM yang powerful, elegan, dan ditempatkan dengan begitu pas dalam berbagai adegan, membuat penonton ikut terhanyut dalam emosi cerita, sehingga menurut gw pribadi, album OST dari AoT is a recommended one. Kedua OP dari Linked Horizon pun berhasil membawakan feeling yang sangat 'collosal' dan memorable bagi para penonton. The list of OP and ED from AoT are:

OP:
- "Guren no Yumiya" by Linked Horizon (TV version)
- "Jiyuu no Tsubasa" by Linked Horizon (TV version)


ED:
- "Utsukushiki Zankoku na Sekai" by Youko Hikasa (TV version)
- "great escape" by cinema staff (TV version)


Overall, Attack on Titan atau Shingeki no Kyojin merupakan anime yang highly RECOMMENDED, story berkualitas dengan penceritaan yang dramatis, penuh unpredictable plot twist, misteri dan surprise, didukung seiyuu performance, music score, dan cinematografi yang luar biasa, meskipun banyak menghadirkan adegan-adegan yang sadis.

(+) Tema cerita unik, story berkualitas dengan unpredictable plot twist, misteri, dan surprise, really amazing seiyuu performance, music score, and cinematography.

(-) Kualitas animasi dan artwork kadang tidak konsisten, banyak adegan-adegan yang sadis dan bloody.

Selasa, 22 September 2015

Magi – The Labyrinth of Magic Akan Memasuki Arc Terakhirnya

CUMAINFOANIME Pada kesempatan x ini kami akan memberi info menggenai Magi – The Labyrinth of Magic Akan Memasuki Arc Terakhirnya
Bagi para penggemar petualangan Aladdin dan Ali Baba dalam dunia magis Magi – The Labyrinth of Magic mungkin sedih mendengar petualangan Aladdin dan kawan-kawan akan segera berakhir. Majalah mingguan Shonen Sunday edisi 43 baru saja mengumumkan pada hari Rabu lalu bila manga buatan Shinobu Ohtaka tersebut akan memulai arc terakhirnya di edisi ke 48 yang terbit pada tanggal 28 Oktober mendatang.



Manga Magi sendiri baru saja mengakhiri arc Kou Empire yang sangat panjang. Majalah Shonen Sunday edisi 43 tersebut juga mengumumkan kalau Magi akan mendapatkan program TV spesial yang akan ditayangkan di Tokyo MX pada tanggal 30 September mendatang pada pukul 1.05 pagi. Program tersebut akan mendiskusikan anime spin-off Sinbad no Bouken dan informasi terkini mengenai serinya.
Magi – The Labyrinth of Magic menceritakan kembali cerita Arabian Nights (Dongeng 1001 Malam) versi Shinobu Ohtaka. Manga ini menceritakan petualangan Aladdin dan Ali Baba Saluja di Timur Tengah. Manga ini telah mendapatkan penghargaan sebagai Manga Shonen Terbaik dalam acara Shogakukan Award ke 59, dan menjadi seri manga terlaris ke-5 di tahun 2014.

sumber: Yaraon!

Senin, 21 September 2015

Review Anime Angel Beats, Salah Satu Anime Tersedih yang Harus Ditonton

Kali ini ane pengen review Anime Bergenre Romance dengan Drama yang Cukup Menyentuh. Bahkan, banyak orang yang bilang kalo anime ini bisa bikin penonton nangis tersedu-sedu. Judul anime romance yang akan dibahas kali ini adalah Angel Beats!
 
Angel Beats! merupakan anime original produksi P. A. Works dan Aniplex, dengan cerita buatan Jun Maeda. P. A. Works sendiri merupakan studio di balik judul-judul seperti Another, Hanasaku Iroha, dan Tari Tari. Jun Maeda sendiri sebagai story writer merupakan salah satu nama dibalik Air dan Clannad. 

Setelah tamatnya, Angel Beats! diadaptasi ke beberapa media, seperti seri light novel, 2 seri manga, dan visual novel yang dikabarkan sedang dalam proses pembuatan, sedangkan season 2 dari animenya sendiri belum ada kabar akan dibuat. 

Genre : Action, Comedy, Drama, Romance, School, Supernatural

Story
Cerita Angel Beats! berpusat pada Otonashi Yuzuru, pemuda yang tiba-tiba terbangun dalam keadaan hilang ingatan. Begitu terbangun, dia bertemu dengan Yuri, leader dari Afterlife Battlefront - Shinda Sekai Sensen (SSS), dan dihadapkan pada kenyataan bahwa dia telah meninggal dan dunia tempatnya berada adalah afterlife, serta bahwa di afterlife tersebut, mereka sedang melakukan pemberontakan terhadap Tuhan, sebagai bentuk "protes" dan ketidakpuasan mereka atas kehidupan lampau mereka. Musuh utama dari Afterlife Battlefront adalah seorang gadis berkekuatan super yang mereka anggap merupakan malaikat, perwakilan dari Tuhan. Seiring berbagai pertarungan dan usaha mereka untuk mengalahkan "sang malaikat", sedikit demi sedikit mengungkapkan kisah masa lalu para anggota Afterlife Battlefront, rahasia dari ingatan Otonashi yang hilang, dan mengajarkannya berbagai hal mengenai nilai kehidupan itu sendiri.

Mengangkat tema mengenai dunia afterlife, Angel Beats! memiliki makna cerita yang dalam mengenai nilai dari kehidupan yang kita miliki, seberapapun kita merasa kehidupan yang kita jalani saat ini tidak adil, kita hanya punya 1x kesempatan dalam menjalaninya, dan nilai serta kepuasan dari kehidupan yang kita jalani saat ini dapat berubah tergantung dari bagaimana kita menerima, mensyukuri dan memaksimalkan setiap detik kesempatan hidup yang masih dianugerahkan pada kita. Pesan moral tersebut dapat disampaikan oleh Angel Beats! dengan mengkombinasikan unsur comedy dan drama dengan bobot yang seimbang dan sama-sama powerful, sehingga pada satu bagian sukses membuat kita tertawa sampai meneteskan air mata, dan pada bagian berikutnya membuat kita menangis karena kualitas cerita yang dalam dan menyentuh. Angel Beats! memiliki berbagai adegan ngaco yang berhasil mengocok perut dengan memaksimalkan efek slow motion dan dramatisasi dengan dukungan BGM yang rasanya "pas" sekali (LOL :D), sekaligus memiliki berbagai surprise yang unpredictable (I'm totally unable to see that surprise about Kanade at the ending..>_<). Angel Beats! juga memiliki salah satu adegan romance paling romantis dan menyentuh yang pernah gw tau, yang rasanya menjadi salah satu adegan dengan impact terbesar dalam cerita dan cukup membekas buat gw :').Karena alasan inilah Angel Beats disebut-sebut sebagai Anime Romance Paling Sedih.


Sayangnya, dengan kualitas tema dan inti cerita sekeren dan sebagus itu, gaya penceritaan yang digunakan justru tidak bisa memaksimalkan kualitas cerita, thanks to that short-period 13 eps for that large scope of story :'(. Banyak hal-hal detail yang sebenarnya penting justru tidak diperhatikan dalam penceritaan, masa lalu karakter yang diceritakan hanya terpusat pada main character dan sedikit dari karakter supporting, sedangkan sederet karakter supporting lainnya yang sebenarnya bisa berperan dalam memperkaya cerita justru kurang diperhatikan nasibnya. Pace cerita rasanya cukup pas dan setiap episode berkontribusi bagi perkembangan plot utama. Untuk plothole, rasanya gw ga menemukan plothole berarti yang berpengaruh signifikan dalam mengurangi kualitas cerita secara keseluruhan, karena Angel Beats! menjelaskan "aturan" dari dunia afterlife yang menjadi setting cerita dengan cukup baik, meskipun penjelasan di episode akhir-akhir agak perlu perhatian lebih untuk bisa dimengerti apa maksud sebenarnya.

Karakter
Angel Beats! sebenarnya memiliki deretan karakter supporting yang cukup banyak, dan dengan karakter supporting sebanyak itu, bila dimasukkan hanya dalam 13 episode, menjadi seperti double-edged sword bagi ceritanya, karena meskipun memang para supporting tersebut membuat cerita menjadi lebih berwarna dan menarik, sebagian besar karakter supporting tersebut terkesan hanya sebagai pemanis, khususnya untuk "memeriahkan" bagian-bagian comedy dan action dari cerita, tapi justru ketika memasuki bagian drama yang lebih serius, kisah latar belakang sampai bagaimana nasib mereka akhirnya tidak diperhatikan, dan dianggap "menghilang" begitu saja, sehingga terasa dipaksakan dan overloaded. Character development tereksplor dengan cukup baik seiring dengan berjalannya cerita, tapi sekali lagi, hanya untuk para main character dan beberapa karakter supporting, dan gw pribadi sangat menyayangkan hal ini (>_<). Para main character dalam Angel Beats! adalah :

Yuzuru Otonashi (音無 結弦 ) : our lead male sekaligus pusat dari cerita, pemuda baik hati, lembut dan penuh perhatian yang terbangun di afterlife dalam keadaan hilang ingatan. Pada awalnya ikut bertarung dengan Afterlife Battlefront pimpinan Yuri demi menunggu ingatannya kembali, tapi lama kelamaan dia sendiri jadi menyayangi teman-teman seperjuangan yang ditemuinya di afterlife tersebut, dan berusaha membantu mereka menemukan ketenangan jiwa agar bisa bereinkarnasi. Dia juga menemukan gadis yang berarti baginya di afterlife tersebut. Dihidupkan dengan sukses oleh seiyuu multi character, Hiroshi Kamiya, yang juga mengisi suara untuk Trafalgar Law dari One Piece dan Rivaille / Levi dalam Shingeki no Kyojin, dia juga akan menjadi seiyuu yang menghidupkan sang kapten dari Generation of Miracles, Seijuurou Akashi di Kuroko no Basuke 2nd season nanti. (>////<)

Yuri Nakamura (仲村 ゆり ) : leader dari Afterlife Battlefront, gadis yang tegas, kuat, berjiwa pemimpin, dan sangat menyayangi teman-temannya, meskipun terkadang bisa sedikit sadis dan konyol. Memiliki masa lalu kelam yang membuatnya tidak bisa menerima apa yang terjadi di kehidupannya dulu dan memimpin Afterlife Battlefront dengan tujuan untuk "protes" kepada Tuhan, salah satunya adalah dengan mengalahkan "malaikat" yang dianggap sebagai perwakilan Tuhan di dunia afterlife tersebut. Dihidupkan oleh Harumi Sakurai yang juga pernah menjadi seiyuu dari Lisanna Strauss dari Fairy Tail dan Shouko Sakuma dari Kami-sama no Memochou. 


Kanade Tachibana (立華 かなで ) : gadis mungil, manis, dan seringkali tanpa ekspresi yang pada awalnya dianggap sebagai Angel atau malaikat yang bertujuan untuk "menghapus" orang-orang yang memiliki ketidak puasan di dunia afterlife tersebut oleh Yuri dan anggota Afterlife Battlefront, sehingga dia seringkali menjadi sasaran serangan dari para anggota Afterlife Battlefront, padahal sebenarnya dia sama sekali tidak seperti apa yang mereka kira, dan Yuzuru adalah orang pertama yang bisa melihat bagaimana diri Kanade yang sebenarnya. Dihidupkan oleh Kana Hanazawa yang juga mengisi suara dari Kobato Hasegawa dari Boku wa Tomodachi ga Sukunai dan Noir Vinocacao dari Dog Days.

Seiyuu
Para seiyuu dari Angel Beats! sukses menghidupkan dan membangun image karakternya masing-masing, sehingga perasaan dan makna ceritanya dapat tersampaikan pada para penonton dengan baik. Special credit jatuh pada Hiroshi Kamiya, karena berhasil menyesuaikan karakter suaranya sesuai image Yuzuru yang lembut dan penuh perhatian, dan favorite performance jatuh pada Ryohei Kimura sebagai Hideki Hinata, karena karakter suaranya berperan besar dalam menambah kekocakan berbagai adegan, tapi di sisi lain, performancenya di eps. 10 berhasil menyampaikan kesungguhan dan perasaan Hinata terhadap gadis yang dicintainya, dan dengan sukses memberi impact yang sangat membekas :').

Animasi
Untuk segi animasi, berhubung Angel Beats! merupakan anime dari 3 tahun yang lalu, gw ga bisa terlalu berkomentar karena kualitas animasi tahun 2010 jelas tidak bisa dibandingkan dengan kualitas animasi tahun 2013, tapi secara overall menurut gw animasinya cukup bagus, artwork karakter pun cukup konsisten sampai akhir, selain itu, berbagai adegan action yang dimasukkan ditampilkan dengan cukup halus dan detail sampai ke desain senjata ataupun battle scenenya. OP sequence bisa berfungsi debagai preview, dan ED sequence pun seringkali sedikit berubah-ubah menyesuaikan dengan cerita dari episode yang bersangkutan, sehingga menarik untuk diperhatikan. Hanya saja, gw pribadi sangat menyayangkan pada saat adegan-adegan "menghilang"nya para karakter, sama sekali tidak diberi efek apapun untuk menambah sentuhan dramatisnya, NOT even a little bit, sehingga adegan-adegan yang seharusnya bisa berkesan tersebut justru malah jadi terasa sedikit "hampa" (>_<). 


Music Score
Music score dari Angel Beats! menyumbang peranan terbesar dalam membangun "feel" dari setiap adegan, sampai adegan comedy pun justru menjadi lebih kocak dengan bantuan efek dramatis dari BGM (background music) nya. Music score instrumental yang variatif dan didominasi oleh piano, menghasilkan berbagai BGM yang powerful dan impresif untuk membuat adegan-adegan yang dramatis menjadi semakin menyentuh. Didukung juga oleh berbagai insert song dari band fiktif dalam Angel Beats!, yakni Girls Dead Monster (GirlsDeMo) yang menjadi nilai tambah dari anime ini. Berikut daftar OST anime terbaik di Angel Beats!

OP :
- "My Soul, Your Beats!" by Lia
- "My Soul, Your Beats!" by LiSA sebagai OP khusus eps. 4


ED :
- "Brave Song" by Aoi Tada
- "Ichiban no Takaramono" by LiSA sebagai ED khusus eps. 10
- "Ichiban no Takaramono" by Karuta sebagai ED khusus eps. 13


Overall, Angel Beats! merupakan anime yang RECOMMENDED, karena memiliki cerita yang berkualitas mengenai nilai dari kehidupan, dan disampaikan dengan kombinasi comedy - drama - romance yang apik, didukung music score yang impresif. ^^~.

(+) Story berkualitas mengenai nilai dari kehidupan, kombinasi romance-comedy-drama yang menyentuh dengan surprise-surprise yang unpredictable, music score yang impresif.

(-) Penceritaan terlalu dipersempit untuk cerita yang sebenarnya berpotensi luas, kurang memperhatikan detail, karakter supporting yang terlalu banyak tapi tidak dikembangkan dan diberi peran yang memadai

Anime Kuroko no Basuke Akan Mendapatkan Movie

CUMAINFOANIME Pada kesempatan kali ini kami akan memberi info menggenai Anime Kuroko no Basuke Akan Mendapatkan Movie .
"Kuroko no Basuke" mengumumkan bahwa Kuroko no Basuke akan mendapatkan adaptasi movie atau layar lebar. Pengumuman ini pun diumumkan di situs resmi Kuroko no Basuke. Belum ada pengumuman lebih lanjut mengenai tanggal tayang dan ceritanya.
Acara KUROBAS CUP 2015 adalah acara kedua setelah KUROBAS CUP 2013. Acara ini menghadirkan sejumlah seiyuu anime Kuroko no Basuke dan pembawa lagu penutup, OLDCODEX. Sejumlah acara dilakukan seperti drama, penampilan beberapa seiyuu dalam menyanyikan character songs-nya masing-masing, preview OVA 75.5th Quarter, "Saikou no Present Desu", dan pengumuman movie.

Sebagai informasi, seiyuu yang hadir dalam Kurobas Cup 2015 adalah:

  • Kenshou Ono
  • Yuuki Ono
  • Yoshimasa Hosoya
  • Hirofumi Nojima
  • Kenji Hamada
  • Takuuya Eguchi
  • Go Inoue
  • Ryouhei Kimura
  • Daisuke Ono
  • Junichi Suwabe
  • Ken'ichi Suzumura
  • Souichirou Hoshi
  • Tatsuhisa Suzuki
  • Nobunaga Shimazaki
  • Kishō Taniyama
  • Wataru Hatano
  • Toshiki Masuda
  • Ryouta Ōsaka
  • Hiroshi Kamiya

Sabtu, 19 September 2015

Review Gun Gale Online

Setelah sebelumnya mereview Anime Kyoukai no Kanata, kali ini ane akan mereview salah satu anime dari Kumpulan Anime Action Terbaik lainnya, yaitu Sword Art Online Season 2. Layaknya Barakamon, anime ini muncul pada musim 2014 silam. SAO 2 diadaptasi dari Light Novel karangan Reki Kawahara dan diproduksi oleh studio A-1. Untuk kali ini, volume ke 5 & 6 dari novel Sword Art Online terbitan Dengeki Bunko ini dipilih untuk diadaptasi menjadi seri anime. Disutradarai oleh Tomohiko Itou yang pernah berpartisipasi dalam pengerjaan seri AnoHana, seri Sword Art Online II tayang dengan durasi 23 menit per episode dengan jumlah 24 episode.

Seri anime ini ber-genre action dengan game virtual sebagai latar belakangnya. Game GGO yang penuh dengan action saling tembak-menembak menjadikan seri anime ini terkesan memiliki unsur warfare. Suasana tembak-menembak pun semakin ditunjang dengan lagu pembuka berjudul Ignite yang dibawakan oleh Aoi Eir.


Menuju Dunia Penuh Peluru : Gun Gale Online
Kisah pada episode 1 – 14 dari Sword Art Online II mengisahkan arc Phantom Bullet, dengan latar waktu 2 tahun setelah game Sword Art Online berhasil diselesaikan. Pada arc ini, Kirigaya Kazuto, mendapat panggilan tugas dari pihak pemerintah. Kikuoka Seijirou, salah satu staf Kementerian Komunikasi Jepang meminta bantuan kepada Kirito untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius yang terjadi dalam sebuah game VRMMO bernama Gun Gale Online (GGO).

Menurut pemaparan Kikuoka, pihak berwajib menemukan dua orang yang ditemukan tewas dengan posisi terbaring diatas tempat tidur dalam kamarnya sambil mengenakan perangkat Amusphere. Amusphere merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan Full Dive ke dalam dunia virtual. Penyelidikan lebih lanjut menemukan fakta bahwa perangkat Amusphere yang dikenakan oleh kedua korban sedang menjalankan game GGO.


Terror Death Gun
Di sisi lain, di dalam game GGO, terdapat rumor mengenai karakter yang bernama Death Gun. Suatu hari, server GGO sedang menyiarkan tayangan MMO Stream dengan mengadakan wawancara terhadap pemain terkuat di GGO server Jepang, yakni Zexceed dan Yamikaze.

Namun ditengah wawancara yang dilakukan Zexceed, tiba-tiba karakter Zexceed terputus dari game. Sesaat sebelum terputus ia sempat menunjukkan raut muka kesakitan. Sesaat sebelum Zexceed terputus dari game, sebuah avatar karakter yang mengenakan jubah hitam mengacungkan pistol ke arah layar digital yang sedang menayangkan sosok Zexceed. Peluru pun melesat dari senapan bertipe Handgun yang dipegang oleh karakter tersebut. 


Sesaat setelah melakukan tindakan tersebut, Zexceed pun terputus dari game, beberapa hari kemudian ditemukan sosok pemain karakter Zexceed tersebut terbaring tak bernyawa di dalam kamarnya. Ultimatum pun diucapkan oleh karakter penembak misterius tersebut. Nama Death Gun pun mulai menjadi rumor di dalam GGO.

Merasa ragu akan kemampuan membunuh pemain dari dalam game, Kirito pun masuk ke dalam dunia game GGO. Bersama dengan Sinon, karakter wanita yang ia temui dalam GGO, Kirito berusaha mengungkap misteri Death Gun dengan turut serta dalam turnamen Bullets of Bullets (BoB) demi mencegah jatuhnya korban lain.

Pembawaan Alur Cerita yang Inkonsisten
Alur cerita dalam seri anime Sword Art Online II berjalan dengan ritme yang kurang seragam. Pada 3 episode awal, cerita dibawakan dengan alur yang cukup nyaman untuk ditonton. Namun pada bagian pertengahan, mulai episode 5, alur cerita mulai berjalan dengan cepat. Episode 7 seri Sword Art Online II berlangsung dengan sangat cepat jika dibandingkan alur pada episode lainnya. 


Di bagian akhir penayangan arc Phantom Bullet, pada episode 13 & 14 alur cerita mulai kembali mengalir dengan normal, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Beberapa inkonsistensi dalam hal pembawaan alur cerita yang disajikan seri anime ini pada beberapa bagian cukup terkesan sedikit mengganggu.

Selain dari alur cerita yang berjalan inkonsisten, kisah yang dibawakan juga cukup monoton karena hanya berfokus kepada pengungkapan misteri Death Gun saja. Monoton nya kisah yang disuguhkan semakin didukung dengan cerita yang hanya berfokus kepada Kirito, Sinon, dan Death Gun saja.

Antara Sinon sang Sniper dan Kirito sang Swordsman.
Terlepas dari cerita yang monoton dan alur nya yang inkonsisten, seri Sword Art Online II menyajikan perkembangan karakter yang cukup menarik. Dalam kisah Phantom Bullet ini, Kirigaya Kazuto melakukan transfer karakter untuk memainkan game GGO. Dan dalam GGO, Kirito mendapatkan sosok avatar bertubuh agak kecil dengan rambut panjang lengkap dengan wajah yang mirip karakter perempuan. Alhasil pada bagian awal disaat Kirito mencoba membiasakan diri dalam dunia GGO, ia harus berpura-pura menjadi karakter wanita.

Sosok avatar Kirito yang memiliki pesona karakter perempuan pun sempat membuat beberapa pemain lain tertipu. Salah satu nya Sinon yang sejak pertama bertemu Kirito mengira bahwa ia adalah karakter perempuan. Begitu juga dengan beberapa pemain pria yang menyemangati Kirito saat ia ingin menghadapi babak penyisihan BoB.

Tak hanya sosok Kirito yang terlihat mirip perempuan, satu hal yang cukup menarik dari Kirito adalah keputusannya untuk tetap menggunakan senjata berupa pedang meskipun dalam game yang penuh action tembak menembak. Namun pemilihan penggunaan pedang ini menjadikan sosok Kirito semakin terkesan overpowered karena kemampuannya untuk menebas peluru yang ditembakkan musuh hanya dengan pedang.


Selain sosok Kirito, karakter lain yang perkembangan nya cukup menarik dalam Sword Art Online II adalah Sinon. Karakter Sinon merupakan pemain GGO dengan keahlian sebagai seorang Sniper. Ultima Ratio PGM Hecate-II menjadi teman Sinon dalam menghadapi setiap musuh yang ia temui.

Terkenal sebagai Sniper yang tidak pernah meleset membidik mangsanya, Sinon ternyata memiliki sisi lain dalam dirinya. Asada Shino, siswi SMA pemilik karakter Sinon memiliki phobia terhadap senjata api. Biasanya Shino akan langsung pusing, bahkan muntah jika ia berhadapan dengan senjata api di hadapan matanya. Phobia tersebut terjadi karena sesuatu di masa lalunya.

5 tahun lalu, saat Shino dan ibunya sedang pergi ke kantor pos, tiba-tiba seorang perampok masuk ke dalam kantor pos tersebut. Senjata api pun dikeluarkan oleh sang perampok tersebut untuk mengancam petugas kantor pos jika menolak untuk menuruti perkataan sang perampok.

Merasa terancam Shino pun segera menghampiri sang perampok. Ia segera menggigit tangan si perampok tersebut hingga senapan api yang semula digenggam oleh sang perampok terpental jatuh. Tidak hanya pistol yang terpental, Shino juga turut terpental karena terbanting oleh sang perampok. Dengan sigap Shino pun mengambil sepucuk pistol yang ada di hadapannya dan menembakkan peluru ke arah kepala dan dada sang perampok tersebut hingga tewas.

Akibat kejadian itu, Shino pun merasa bersalah karena ia telah membunuh seseorang. Teman-teman sekolahnya pun mulai mem-bully Shino dengan sebutan pembunuh. Hal tersebut terus berlanjut hingga SMA, oleh karena itu Shino merasa memiliki trauma tersendiri terhadap senjata api. Bermain GGO pun dipilih dengan harapan ia dapat mengatasi trauma tersebut. 


Pertarungan Antar Peluru.
Selang dua tahun sejak penayangan Sword Art Online musim pertamanya, A-1 Pictures menyajikan beberapa penambahan di sisi animasi. Penggunaan efek 3D CG banyak terlihat dalam beberapa adegan.

Berbagai macam adegan pertempuran yang ditampilkan juga cukup memuaskan. Karena mengambil latar di dunia game tembak-menembak, tidak jarang terjadi adegan pertempuran jarak jauh dengan menggunakan senjata api. Berbagai senapan yang muncul juga digambarkan dengan cukup detail.

Selain ditopang oleh detail senapan, dan efek 3D, adegan pertempuran di Sword Art Online II juga semakin terasa dengan penggunaan teknik slow motion dalam beberapa adegan.

Namun dari sisi pewarnaan dan desain karakter yang ditampilkan terlihat cukup standar dan biasa saja. Masih belum ada banyak perubahan dalam segi desain karakter dan juga pewarnaan jika dibandingkan dengan musim pertamanya. 


Kesimpulan.
Sword Art Online II menyajikan sesuatu yang berbeda dari musim pertamanya. Di kala musim pertama menyuguhkan action berlatar game online yang dipenuhi pedang dan kisah fantasi ala RPG, musim kedua menampilkan action tembak-menembak dalam setting dunia yang cukup futuristik. Suara senapan dan peluru yang ditembakkan menjadi sajian utama dalam kisah Phantom Bullet ini. Pembawaan alur cerita yang tidak konsisten menjadikan pengembangan terkesan terlalu monoton. Cerita yang ditampilkan hanya menitik beratkan kepada upaya pengungkapan sosok Death Gun, bagian masa lalu Sinon dan trauma nya akan senjata api kurang mendapat porsi dalam adaptasi anime nya.

Action scene dalam 14 episode ini pun ditampilkan cukup apik dengan efek CG. Namun sayangnya musik latar yang seharusnya dapat menambah susasana action dalam seri anime ini disajikan dengan biasa, hampir semua musik latarnya merupakan musik latar yang digunakan pada musim pertamanya tahun 2012 lalu.

Akhir kata, arc Phantom Bullet dalam seri anime Sword Art Online II cocok ditonton bagi anda yang menggemari action tembak-menembak, penggemar seri Sword Art Online, maupun penggemar karakter trap. Dan telah dikonfirmasi oleh pihak staf bahwa selepas arc Phantom Bullet, Sword Art Online II akan menyuguhkan kisah dari arc Calibur dan Mother’s Rosario.