Jumat, 25 September 2015

Review Arpeggio of Blue Steel

Makin kesini gak tau kenapa makin males ngeposting di blog. Jadinya cuma update 1-3 hari sekali doang deh hehe. Oke, kali ini ane mau review salah satu anime fall tahun 2013. Kalo gak salah dulu ane tau anime ini berkat openingnya yang dibawakan oleh salah satu japanese singer favorit ane, Nano :D

Arpeggio of Blue Steel - Ars Nova diadaptasi dari manga produksi Ark Performance, sebuah studio yang terdiri dari Kenji Mitsuyoshi dan Koichi Ishikawa. Sejak dirilis pada September 2009 sampai bulan Oktober 2013, manganya telah mencapai 8 volume dan masih on going. Anime nya sendiri diproduksi oleh SANZIGEN Animation Studio, studio yang juga memproduksi Black Rock Shooter dan Miss Monochrome, serta menangani 3D CGI pada berbagai anime seperti K, Kill la Kill, dan Dog Days. Seiji Kishi, sang sutradara dari Ars Nova juga merupakan sutradara di balik Angel Beats, serta versi anime dari Persona 4, Devil Survivor 2, dan Danganronpa.


Story :
Pada tahun 2039, sebagian besar daratan di Bumi telah tenggelam dikarenakan global warming. Saat umat manusia hidup dengan mengandalkan lautan sebagai teritori utama, muncul Fleet of Fog, sebuah pasukan angkatan laut yang tidak diketahui asal, identitas, maupun tujuan sebenarnya. Kemunculan Fleet of Fog memaksa manusia mundur ke daerah daratan, memblokade seluruh jalur perdagangan dan transportasi melalui lautan, serta menghancurkan seluruh media komunikasi antar negara dan menjadikan tiap negara yang masih bertahan terisolasi. Fleet of Fog memiliki kekuatan tempur yang jauh melebihi kemampuan tempur umat manusia, dan 7 tahun setelah pertempuran besar terakhir umat manusia melawan Fleet of Fog, Gunzou Chihaya, seorang cadet akademi angkatan laut Jepang didatangi oleh seorang gadis bernama Iona, mental model alias artificial intellegence berbentuk manusia dari submarine I-401 Fleet of Fog yang hanya memiliki satu perintah dalam ingatannya : bertemu dengan Gunzou Chihaya, dan patuhi perintahnya. Sejak itu, Gunzou, Iona, dan crew membernya memutuskan meninggalkan akademi angkatan laut dan membentuk Blue Steel Fleet untuk melawan Fleet of Fog. Setelah 2 tahun berlalu, mereka diminta oleh pemerintah Jepang untuk mengantarkan rancangan senjata baru yang merupakan harapan terakhir umat manusia untuk melawan Fleet of Fog ke Amerika untuk diproduksi secara massal, dan ketika menjalankan misi tersebut, setiap pertemuan dan pertempuran mereka dengan para kapal Fleet of Fog dan mental modelnya masing-masing, perlahan justru mengubah Fleet of Fog itu sendiri.

Meskipun tema utama yang diangkat Ars Nova adalah naval battle, tapi kombinasi drama dan romance melalui kehadiran para mental model yang mewakili battleships dari Fleet of Fog, serta perkembangan karakter mereka adalah hal utama yang disoroti dalam cerita, sehingga setiap pertempuran yang terjadi tak hanya keren secara visual, tapi juga keren secara kualitas cerita, tidak terlalu berat untuk dicerna dan dinikmati, tapi tetap berbobot. Para mental model yang awalnya hanya eksis sebagai senjata dan hidup hanya untuk mematuhi perintah dan bertempur, perlahan mulai mempelajari berbagai hal yang asing bagi mereka, tapi justru membuat mereka mengenal perasaan manusia. Para mental model dalam Ars Nova mengajarkan tentang persahabatan dan cinta dengan begitu sederhana, polos dan manis, serta mengingatkan kembali bahwa dasar dari persahabatan dan cinta adalah lebih mementingkan keselamatan dan kebahagiaan orang yang kita sayangi dibanding diri kita sendiri.

Ars Nova mengangkat tagline; "where do we come from?what are we?where are we going?", yang menggambarkan keraguan dan kebimbangan yang dirasakan oleh para mental model mengenai makna dan tujuan sebenarnya dari eksistensi mereka, tapi pertanyaan mengenai makna eksistensi tersebut juga mungkin tanpa sadar merupakan pertanyaan yang sampai saat ini sering kali kita tanyakan pada diri kita sendiri, "apa arti dan tujuan hidup kita?akan menjadi apa kita di masa depan?".

Naval battle yang disajikan Ars Nova juga tidak tanggung-tanggung dari segi konsep dan detail teknisnya, setiap pertempuran banyak memberikan surprise yang tak terduga, sehingga alur pertempuran tidak monoton. Pace cerita dari awal cenderung intens, tapi Ars Nova tetap menyelipkan unsur humor dan fan service yang lumayan pada para mental model. Meski demikian, mengingat Ars Nova merupakan anime adaptasi dari manga yang masih on-going, secara keseluruhan Ars Nova season ini seolah hanya berfungsi sebagai "pembuka" dan pengenalan karakter, tanpa memberikan penyelesaian apapun terhadap permasalahan utama cerita. Misteri mengenai ayah Gunzou, masa lalu Gunzou, identitas Fleet of Fog, dan kelanjutan nasib umat manusia dalam menghadapi Fleet of Fog masih tidak jelas.

Karakter :
Character development jelas menjadi salah satu sorotan utama dalam Ars Nova, khususnya perkembangan karakter dari para mental model, tapi ironisnya, justru Gunzou sebagai tokoh utama justru tidak mendapat porsi eksplorasi dan development yang memadai sehingga karakter Gunzou rasanya sedikit "kosong". Begitu pula halnya dengan para crew member I-401, yakni Iori, Sou, Kyohei, dan Shizuka, mereka rasanya benar-benar hanya berfungsi sebagai figuran dan pemeriah suasana, karena tidak dieksplor sama sekali. Karakter yang akan gw bahas di sini adalah karakter utamanya serta para mental model supporting yang memiliki porsi cukup besar dalam cerita. 


Gunzou Chihaya (千早 群像) : Kadet akademi angkatan laut Jepang dan putra dari kapten Shouzou Chihaya yang pernah terlibat dalam pertempuran besar terakhir umat manusia melawan Fleet of Fog (Great Naval Battle) dan dianggap meninggal dalam pertempuran tersebut. Seorang tactician yang brilian, tenang, baik hati, dan berpendirian teguh. Gunzou menginginkan kekuatan untuk mengubah keadaan umat manusia yang semakin terdesak oleh Fleet of Fog, tapi dia tidak ingin menghancurkan Fleet of Fog begitu saja, melainkan dia ingin mencari cara agar umat manusia dan Fleet of Fog bisa berdiskusi dan menemukan jalan untuk berdamai. Disuarakan oleh Kazuyuki Okitsu yang juga mengisi suara untuk Masaomi Asahina dalam Brothers Conflict dan Harunobu Madarame dalam Genshiken Nidaime. 


Iona : Mental model untuk submarine I-401 dari Fleet of Fog yang selama 7 tahun disembunyikan oleh angkatan laut Jepang dan terbangun ketika bertemu dengan Gunzou. Dia hanya memiliki 1 perintah dalam ingatannya, yakni bertemu dengan Gunzou dan mematuhi perintahnya. Gadis manis yang polos, yang meskipun awalnya datar, tapi kebersamaannya dengan Gunzou dan yang lain mulai membuatnya berubah, dan dia pun mulai belajar bahwa eksistensi mereka sebagai mental model bukan hanya sebagai senjata tanpa kehendak yang bertempur dengan mengikuti perintah. Disuarakan oleh Mai Fuchigami yang juga mengisi suara untuk Miho Nishizumi dalam Girls und Panzer dan Petralka Anne Eldante III dalam Outbreak Company. 


Takao : Mental model untuk kapal Heavy Cruiser Fleet of Fog yang setelah dikalahkan oleh Gunzou dkk, justru jatuh cinta pada Gunzou dan memutuskan untuk meninggalkan Fleet of Fog dan bergabung dengan Blue Steel Fleet Gunzou. Gadis keras kepala yang mudah emosi dan perkataannya sering tajam, tapi sebenarnya baik hati. Disuarakan oleh Manami Numakura yang juga mengisi suara untuk Hibiki Ganaha dalam The iDOLM@STER series dan Riko Kurahashi dalam Love Lab. 


Hyuuga : Mental model dari fast battleship sekaligus mantan salah satu flagship dari Fleet of Fog yang juga dikalahkan oleh Gunzou dkk, dan setelah kekalahannya, dia bergabung dengan Blue Steel Fleet karena dia sangat menyukai Iona dan ingin selalu bersamanya. Kelakuannya sering kali konyol, tapi di saat diperlukan, kemampuannya sebagai fast battleship menjadikannya penolong yang brilian dan dapat diandalkan. Disuarakan oleh Saki Fujita yang juga mengisi suara untuk Tomoki Sakurai dalam Sora no Otoshimono series dan Ao Nanami dalam Yozakura Quartet series. 


Haruna : Mental model dari fast battleship yang awalnya dikirim untuk menenggelamkan Iona bersama Kirishima. Setelah dikalahkan oleh Gunzou, dia ditolong oleh Makie, seorang gadis kecil yang terlibat proyek pembuatan senjata baru umat manusia. Pertemuannya dengan Makie mengajarkannya arti persahabatan dan membuatnya bertekad melindungi Makie dengan segala cara. Gadis yang datar tapi sebenarnya sangat pemalu. Disuarakan dengan baik oleh Hibiku Yamamura meskipun track recordnya sebagai seiyuu masih tergolong minim. Dia juga mengisi suara untuk Kikuri dalam Arata Kangatari. 


Kirishima : Mental model dari fast battleship seperti halnya Haruna. Setelah dikalahkan oleh Gunzou, dia kehilangan tubuh manusianya dan hanya tersisa dalam bentuk union core, sehingga dia meminjam tubuh boneka beruang milik Makie untuk bergerak. Meskipun awalnya dia merasa manusia dan mental model dari Fleet of Fog tak mungkin bisa berteman, pada akhirnya dia tersentuh juga oleh ketulusan Makie dan membantu Haruna untuk melindungi Makie. Disuarakan oleh Yumi Uchiyama yang juga mengisi suara untuk Nagisa Tennouji dalam A-Channel series dan Momiji Binboda dalam Binbougami ga!. 


Kongou : Mental model dari fast battleship sekaligus salah satu flagship dari Fleet of Fog. Dia sangat menjunjung tinggi Admirality Code, pedoman utama mereka sebagai anggota Fleet of Fog, dan merasa bahwa Iona adalah bentuk dari error yang menyalahi Admirality Code dan menyesatkan para kapal Fleet of Fog, sehingga ia bertekad untuk menenggelamkan Iona. Gadis yang dingin, tegas dan terlihat kuat, tapi sebenarnya rapuh karena kesepian, meski dia sendiri tidak mau mengakui perasaan tersebut karena terlalu takut dia akan ikut berubah seperti mental model lainnya dan menyalahi Admirality Code yang sangat dipegang teguh olehnya. Disuarakan oleh Yukana yang juga mengisi suara untuk C.C. dalam Code Geass: Lelouch of the Rebellion series dan Teletha "Tessa" Testarossa dalam Full Metal Panic! series.

Seiyuu :
Para seiyuu dari Ars Nova berhasil menghidupkan karakternya masing-masing dengan cukup baik, meski secara overall tidak ada yang terlalu menonjol atau extraordinary. Special credit diberikan kepada Mai Fuchigami atas performancenya sebagai Iona, karena berhasil menghidupkan Iona yang awalnya datar tapi seiring cerita menjadi lebih memiliki emosi tanpa membuatnya out of character, tapi untuk favorite performance, I would choose Yukana for her performance as Kongou, she was totally cool! :D

Animasi :
Sebagai studio yang sering menjadi spesialis CG 3D pada berbagai anime series, membuat SANZIGEN Studio memberikan sentuhan yang unik bagi Ars Nova, dimana rasanya hampir 90% animasi dari Ars Nova adalah CG, bahkan sampai animasi untuk karakter pun menggunakan CG 3D, mulai dari rambut, body movement, sampai facial expression. It's a unique and cool ones, tapi efeknya adalah gerakan para karakter menjadi lebih kaku dan tidak sehalus animasi pada anime biasanya. Sisi positifnya, kualitas animasi Ars Nova konsisten sampai akhir, selain itu special effect dalam battle scene serta desain para battleship sangat keren, detail, dan sophisticated.

OST Anime :
Dari segi music score, BGM yang mengiringi cerita dalam Ars Nova cenderung sederhana dan repetitif, tapi untungnya kekurangan tersebut berhasil dibantu oleh theme song perfomance yang sebagian besar dinyanyikan oleh nano, baik untuk lagu OP, salah satu lagu ED, maupun insert song yang jelas merupakan nilai tambah bagi music score Ars Nova. Untuk lagu ED, 2 lagu ED utama Ars Nova dinyanyikan oleh Trident, yang tak lain terdiri dari para seiyuu Ars Nova, yakni Mai Fuchigami, Hibiku Yamamura, dan Manami Numakura sebagai seiyuu dari Iona, Haruna dan Takao. List of theme song from Ars Nova are:

OP:
-"SAVIOR OF SONG" by nano feat. MY FIRST STORY (Full MV version)

ED:
-"Blue Fields" by Trident (Trident MV version)
-"Innocent Blue" by Trident sebagai ED khusus eps. 5, 9, dan 11
-"Our Story" by nano (Live Session version) sebagai ED khusus eps. 12

Insert Song:
-"Silver Sky" by nano (Full version) pada eps.10

Saya Heran kenapa anime ini termasuk Anime Action yang Kurang Populer. Padahal, Arpeggio of Blue Steel - Ars Nova merupakan anime yang RECOMMENDED, anime action yang dibumbui dengan kombinasi drama dan romance yang manis di tengah naval battle yang disajikan dengan dominasi CG 3D yang menjadikannya unik, tapi solid dan berkualitas. Ending yang agak menggantung dan tidak memberikan penyelesaian terhadap masalah utama cerita pada akhir season ini, gw harap bisa menjadi tanda bahwa Ars Nova akan dilanjutkan ke season 2, dan berbagai hal yang belum terjawab dalam season ini akan dijelaskan pada season berikutnya, I really hope so, karena bila melihat dari bocoran cerita manganya, it looks like there's still so much cool characters to be looking forward to and there's still many mysteries to be unfold :D.

(+) Kombinasi action - drama - romance yang pas banget. Tentu saja yang paling menonjol adalah sedi action-nya, naval battle dengan special effect dan desain battleship yang detail dan sophisticated.

(-) Kurangnya eksplorasi dan pengembangan Gunzou sebagai karakter utama, ending yang tidak menyelesaikan permasalahan utama cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar