Sabtu, 12 September 2015

Review Chuunibyou Demo Koi ga Shitai!

Sebelumnya saya sudah review anime Hataraku Maou-sama, sekarang saatnya review anime comedy yang gak kalah kocak dengan HataMaou. Oiya, anime ini juga cocok buat kalian para pecinta chara-chara moe XD

Anime ini berjudul Chuunibyou Demo Koi ga Shitai! Anime Romance Comedy garapannya Kyoto Animation yang rilis pada musim 2012 silam, di musim yang sama dengan rilisnya Bakuman Season 3, Psycho-Pass, Shinsekai yori, Sakurasou no Pet na Kanojo, Magi: The Labyrinth of Magic, Zetsuen no Tempest, Kamisama Hajimemashita, Jormungand: Perfect Order, To LOVE-Ru Darkness, Tonari no Kaibutsu-kun, Btooom! dan anime lainnya.

Sebelum masuk ke review, pasti ada yang bingung sebenernya apa sih Chuunibyou itu?
Chuunibyou itu adalah suatu penyakit dimana si pengidap mempunyai kecenderungan untuk mengekspresikan delusinya di depan umum. Jadi si pengidap itu suka ngelantur gak jelas pake bahasa transenden, ngayal kemana-mana, dan gak peduli apakah orang lain nganggep mereka aneh atau nggak. Yang penting gue ya gue, ini alam imajinatif ciptaan gue, ini imajinasi gue, ini dunia gue, inilah gue. Dan loe gak punya hak ngatur hidup gue. Buset gahol banget wkwkwk.

Oke sekarang saatnya masuk ke review :)


Sinopsis :
Ketika takdir menjemput :3

Chuunibyou Demo Koi ga Shitai atau yang biasa disingkat menjadi Chu-2 bercerita tentang Togashi Yuuta, mantan pengidap chuunibyou yang sengaja memilih SMA yang jauh dari rumah untuk mengubur masa lalunya yang kelam ( Masa lalu menjadi Dark Flame Master wkwkwk).

Eeeh ntah apes ntah rejeki, di SMA barunya dia malah ketemu dengan Takanashi Rikka, pengidap chuunibyou yang bener-bener gak ada obatnya. Tentu saja pertemuan ini membuat harapan Yuuta untuk memiliki kehidupan normal di SMA sirna seketika.


Review:

Kalo buat saya sih, ini adalah salah satu cerita dengan latar dan suasana kehidupan nyata paling freak yang belum pernah saya liat di media manapun. Entah saya gila atau... eh, tapi saya kan pengidap chuunibyou juga meski gak separah Rikka atau Yuuta-di-masa-lalu. Ehehehehe... <(≧∀≦)

Pada dasarnya, ada 2 genre di Chuu2Koi: lawak/comedy dan romance-drama.

Saya seneng dengan genre-shift (pergeseran genre) di anime ini. Pada setengah-awal total episode, saya sukses dibuat haha hihi ketawa seenak jidat. Begitu setengah ke belakang... saya sih ngerasanya kayak naik roller coaster dari titik tertinggi teruuuusssss ekstrim meluncur ke titik terendah. Bukan rendah dalam artian jelek, tapi karena perubahannya signifikan.

Dari episode 1-6, sebagian besar isinya adalah lawakan absurd yang kadang diselingi adegan action dalam dunia transenden + imajinatif + chuunibyou-ish. Ini bener-bener gak pake otak. Di beberapa episode saya ketawa lepas gak karuan (kadang sampe banting mouse, kadang sampe mau jatoh dari kursi - ini beneran) karena unsur comedy di anime ini kelewat gokil. Karena alasan itulah Chu-2 berhasil masuk ke Daftar Anime Romance Comedy Terbaik versi AmagiPark.


Segi romance dan drama-nya pun gak kalah TOP. Kalo gak top gak mungkin bisa masuk ke 40 Besar Anime Romance Terbaik. Yap, mulai dari episode 7-12 ceritanya makin lama makin dramatis, unsur romance semakin kuat, autis...eh, nggak pake autis deh awkakwkawka XD. Kayanya gak usah diomongin lagi deh, semua orang juga udah tau kalo porsi romance-drama di anime ini cukup mengaduk-aduk emosi dan menyentuh di beberapa adegan. Manis, imut, dan anget banget. I love it. Nggak akan saya kasih screenshotnya untuk scene-scene romance yang ada di anime ini, nanti gak seru lagi~

Ishihara Tatsuya-sensei (Air, Haruhi, Kanon remake, Clannad) sebagai director sukses memasukkan kedua elemen tersebut (comedy & drama) dengan kadar yang pas dan berimbang. Timing slapsticknya tepat banget dan itulah salah satu faktor yang membuat anime ini kocak. Cukup sukses juga membanting-banting perasaan saya dengan drama anget-angetnya, huh! (>__<) #padahalseneng

Selain cerita yg freak-bercampur-drama, satu hal yang bikin saya heboh gak karuan adalah: KARAKTER. Yup, karakterisasi tokoh-tokoh di sini begitu unik dan cukup memorable.

Mulai dari Rikka yang terlalu moe dan masih freakin' chuunibyou, Yuuta yang awalnya agak-agak gimana gitu sama Rikka eh malah jadi demen, Shinka yang ternyata mukanya dua punya dark history juga (Shinka di anime, IMO, JAUH lebih soft dibanding di light novel nya), Sanae yang dengan setia ngikut Rikka + Mjollnir hammer twintail laknatnya, Kumin-senpai yang tiduuuuur melulu tapi sebenernya seneng ngeliatin anak-anak yang masih pada kena chuunibyou, bahkan si *yang belakangan* botak Isshiki yang selalu menemani Yuuta, hoek punya andil untuk bikin ketawa di beberapa adegan. Gak lupa juga Touka onee-san yang hot dan sekseehhh oh damnnn fungsinya untuk mengarahkan jalan cerita makin keliatan sejak episode 7.
Sumpah ngakak banget di episode ini akwoakowaowaokk.

Kombinasi karakter-karakter utamanya membuat anime ini nampak aneh dan menyimpang dari batas kewajaran untuk anime berlatar dan bersuasana real life.

Development hubungan Yuuta sama Rikka di sini juga diceritain dalam tempo yang pas, gak grusak grusuk (kecuali endingnya). Nggak mendadak sehari kenal terus ada insiden anu anu dst dll dsb akhirnya jadian beberapa hari kemudian, tapi ada jeda waktu yang masuk akal. Semua yang terjadi merupakan hasil dari rangkaian kejadian yang menarik dan tetep simpel untuk anime dengan genre kayak gini.

Animasi dan desain karakter...gak bisa ngomong. Buat saya *yang gak bisa gambar*, jelas termasuk kelas atas. Udah motionnya gak kaku, pewarnaannya juga halus, terus adegan actionnya pun dibikin detail padahal anime ini intinya bukan action! Kyoto Animation gitu loh.

But sorry for you moe-haters, desain karakternya mungkin bukan buat anda-anda sekalian. For you moe-lovers, udah pasti jatuh cinta sama karakter-karakternya termasuk saya jatuh cinta pada Rikkaaaaa. #digampar

Oh iya, musiknya!

BGM instrumentalnya gak gitu spesial (meski di akhir-akhir lumayan oke). Tapi Sparkling Daydream dari ZAQ (opening theme) nya itu sukses nangkring di playlist foobar saya sampai tulisan ini diketik. Enak didengerin, enak juga dinyanyiin dengan suara saya yang gak jelek-jelek amat ini. (^__^) Yume nara takusan mita~

Nggak lupa beberapa insert song kayak Hajimari no Tane (insert song episode 8) dan Kimi no Tonari ni wa (insert song episode 10) yang juga bagus, cocok banget diselipin pada adegan-adegan di episode yang udah saya sebut. Terutama Kimi no Tonari wa, karena penempatannya di scene *sensor* antara Yuuta dan Rikka jadi feelnya dapet banget. Makanya lagu itu ane masukin ke dalam 20 OST (Soundtrack) Anime Terbaik.

Bukan berarti anime ini gak punya kekurangan. Kekurangan terbesarnya justru ada di...akhir. Saya rasa perlu sedikit dipanjangin (seenggaknya tambah 1 episode) supaya intensitas dramanya dapat diselesaikan dengan tidak terburu-buru dan punya konklusi yang *klik* banget.

-------------------------------

Special Section - Apa yang Saya Dapat dari Anime Ini:

Bagian ini gak akan ada di setiap review, beberapa aja. Dan Chuu2Koi adalah salah satu yang pantas untuk ditambahi porsi spesial ini.

Agak curhat sedikit ya.

Imajinasi. Apa yang kalian pikirkan ketika ngebaca kata tersebut?

Useless? Sebuah sampah?
Childish? Hanya untuk anak-anak dan gak berguna begitu beranjak dewasa?
atau mungkin malah...
'That's my identity'? Yaitu suatu identitas yang spesial pada diri setiap orang, dimana tiap orang akan memiliki imajinasi uniknya masing-masing?

Saya cenderung ke pilihan yang terakhir.

Yep, setelah nonton anime gila ini, saya jadi mikir. Untuk apa sih sebenernya kita, manusia, diberikan daya imajinasi? Apa iya kita hanya boleh stick dengan aturan-aturan masyarakat yang mengharuskan "kamu harus begini, begini, begini, begini", tanpa kita bebas mengekspresikan diri sesuai apa yang kita bayangkan, yang kita khayalkan, yang kita imajinasikan? Oke, tapi saya tetap setuju kalo hukum-hukum moralitas harus tetep dijunjung.

Saya tahu, itulah kemampuan saya, itulah talenta saya, itulah keahlian saya. Itulah SAYA.

Imajinasi. Itu, dan hanya itu.

Saya merasa spesial, saya merasa berbeda, saya merasa unik dengan daya imajinasi saya yang kelewat tinggi ini. Bukannya sombong, tapi saya TIDAK merasa diri saya kosong dan monochrome begitu tahu kalo hal itulah yang membuat saya unik di antara sekitar 7 miliar manusia lainnya di muka Bumi.

Real life selalu menuntut nyaris sebagian besar manusia untuk berada di jalur ini: kamu hidup, kamu kerja yang mainstream aja, kamu dapet duit, kamu bisa makan, kamu bisa beli barang, kamu bisa nikah, berkeluarga, mati bahagia, titik.

Just it? Cuma itu?

Dari sudut pandang demikian, monoton sekali kelihatannya hidup ini. Tidak menyenangkan, membosankan. Sangat.

Sebagian besar manusia terpaksa menjadi serupa dengan yang lain, mengikuti jalan hidup yang beda-beda tipis. Tapi nggak. Saya nggak mau yang demikian. Saya mau sesuatu yang mengakomodasi penuh identitas saya sebagai manusia yang unik dan imajinatif. Jika hal itu terlewat dari hidup saya, maka saya akan kosong untuk seterusnya. Yep, hanya sebuah kumpulan sel berjalan dibantu cerebrum, dan neuron-neuron yang menjalar ke seluruh tubuh.

Chuu2Koi, anime itulah yang membuat saya makin mantap untuk berada di jalur ini.

Dengan kecenderungan chuunibyou-nya, Rikka sukses menemukan identitas dirinya (dengan nama Jaou Shingan), bahkan itulah yang menolong dia agar gak jatuh dalam depresi yang terlalu dalam ketika apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarganya terungkap. Yes, bahkan sesuatu yang dianggap aneh oleh orang normal malah membantunya agar tetap tegar menjalani hidup! Setelah Rikka mau menerima semuanya pun, dia memutuskan untuk tidak berhenti menjadi seorang pengidap chuunibyou, karena sifatnya itulah yang membuat hidupnya menjadi lebih ceria dan menyenangkan. With the power of imagination!

Bonusnya, dia dapet seorang yang bisa mencintainya apa adanya meski dengan dirinya sebagai chuunibyou. Yep, Togashi Yuuta. d(≧∀≦)

Jangan ragu untuk berkhayal. Imajinasi, itulah salah satu kekuatan terbesar yang dimiliki manusia. Gunakan itu, dan jadilah manusia unik dengan identitasmu sendiri tanpa ikut-ikutan arus!
Jaou Shingan x Dark Flame Master!! Nice couple d(≧∀≦)b

Rating :

Saya kasih nilai 9.5/10 (S rank) untuk anime ini untuk kegilaan, pergokilan, moe gak karuan, pertarungan di alam transenden, romance yang mampu bikin saya berteriak AWWWWW~, serta memberi sesuatu yang makin memantapkan identitas saya sebagai manusia unik berbekal imajinasi. Jelas untuk Sparkling Daydream-nya juga doooong~ :3

Yap, saya berani kasih nilai tinggi untuk anime-anime yang punya dampak buat diri saya.

Sangat direkomendasikan bagi para penonton yang suka kombinasi antara lawak + moe + sesuatu yang aneh dan tidak biasa.

Sebagai penutup, saya pinjam kata-katanya Rikka

Reality, be rent!!
Synapse, break!!
Banishment, thiiiiiiis wooooorrrldddd!!!!
 
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar